Borneojayanews.com – Pontianak, 2 April 2022. Guna memastikan kesiapan petugas dan peralatan dalam rangka mengamankan pasokan listrik selama Bulan Suci Ramadan dan Lebaran Idul Fitri, PLN UP3 Pontianak laksanakan gelar apel siaga pasukan dan peralatan di halaman Kantor PLN UP3 Pontianak, Jalan Jenderal Ahmad Yani no 25 Pontianak, pada Selasa, 29 Maret 2022 lalu.
Untuk amankan pasokan listrik disistem kelistrikan Kota Pontianak-Kubu Raya dan sekitarnya, PLN UP3 Pontianak juga telah membentuk 15 Posko Siaga Ramadan, mensiagakan 447 orang Petugas Layanan Teknik, mensiagakan 2 Tim PDKB (Pasukan Dalam Keadaan Bertegangan) dengan 18 personil, 19 unit genset, 1 unit UPS, 4 unit gardu bergerak, 1 unit crane, 33 kendaraan roda empat, dan 48 unit kendaraan roda dua, yang siap bergerak dengan cepat jika sewaktu-waktu diperlukan.
Manager PLN UP3 Pontianak, Syaiful Azhari Siregar, mengatakan bahwa selama Bulan Suci Ramadan serta perayaan Lebaran Idul Fitri konsumsi listrik masyarakat cenderung naik secara signifikan, hal tersebut dikarenakan aktivitas ibadah yang dilakukan juga meningkat.
“Pada kondisi normal atau diluar Bulan Ramadan, beban puncak pemakaian energi listrik terjadi pada pukul 17.00 hingga 21.00 WIB. Sementara saat Bulan Ramadan, beban puncak terjadi dua kali, yakni pukul 17.00 sampai 10.00 WIB atau mungkin bisa lebih panjang karena ada kegiatan sholat tarawih, tadarusan, dan lain-lain. Kemudian akan terjadi beban puncak lagi pada pukul 03.00 hingga 06.00 WIB,” jelas Syaiful.
Diakuinya, upaya preventif telah dilakukan sebelum Bulan Ramadan tiba, seperti melakukan perawatan instalasi listrik dan pembersihan jaringan listrik dari sampah layang-layang, serta berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan pemangkasan pohon yang sudah mendekati jaringan listrik.
“Kesiapan petugas dan peralatan menjadi hal yang mutlak agar pelayanan kepada pelanggan dapat kami lakukan secara maksimal,” terang Syaiful.
Lebih lanjut Ia menghimbau kepada masyarakat agar turut peduli dan berpartisipasi dalam menjaga keandalan pasokan listrik, minimal dengan mengikhlaskan pohon atau tanam tumbuh yang dimiliki untuk dapat ditebang oleh petugas serta tidak bermain layang-layang terutama dengan menggunakan tali kawat disekitar jaringan listrik.
“Kawat layang-layang menjadi salah satu faktor utama penyebab gangguan listrik. Kita melihat, saat Bulan Ramadan semakin banyak orang bermain layang-layang, untuk itu kami menghimbau agar masyarakat tidak bermain layang-layang terutama dengan menggunakan tali kawat disekitar jaringan listrik, sebab kalau listrik padam maka aktivitas ibadah kita akan terganggu,” tegas Syaiful.
#syahrianto