Apel Siaga Pengawasan: Komitmen Bersama Menjaga Integritas Pemilu 2024

JAKARTA (BJN);Apel Siaga Pengawasan Tahapan Masa Tenang Pemungutan dan Penghitungan Suara yang diselenggarakan oleh Bawaslu RI merupakan momentum penting dalam memastikan kelancaran dan integritas Pemilu Serentak 2024. Kehadiran Anggota KPU Yulianto Sudrajat dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka serta seluruh jajaran pengawas pemilu dari seluruh Indonesia menunjukkan komitmen kuat untuk mengawal pesta demokrasi ini.

Masa tenang adalah fase krusial dalam proses pemilu. Pada masa ini, para kandidat dan pendukungnya harus menahan diri dari segala bentuk kampanye dan propaganda. Bawaslu memiliki peran penting dalam mengawasi dan menindaklanjuti setiap pelanggaran yang terjadi. Apel siaga ini menjadi simbol penguatan koordinasi dan sinergi antara KPU, Bawaslu, dan DKPP dalam menegakkan aturan main pemilu.

Pengawas Pilkada 2024 yang tersebar di seluruh Indonesia memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan proses pemungutan dan penghitungan suara berjalan dengan jujur, adil, dan transparan. Mereka menjadi garda terdepan dalam mencegah kecurangan dan memastikan hak-hak pemilih terlindungi. Apel siaga ini menjadi kesempatan bagi para pengawas untuk memantapkan kesiapan dan meningkatkan kapasitas mereka dalam mengawasi tahapan krusial pemilu.

Kehadiran Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka pada acara ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung penyelenggaraan pemilu yang berkualitas. Dukungan politik yang kuat sangat penting untuk memperkuat wibawa dan kredibilitas penyelenggara pemilu.

Apel Siaga Pengawasan Tahapan Masa Tenang Pemungutan dan Penghitungan Suara 2024 merupakan bukti nyata bahwa seluruh elemen masyarakat, mulai dari penyelenggara, pengawas, hingga pemerintah, berkomitmen penuh untuk menjaga integritas dan kualitas pemilu. Dengan semangat gotong royong dan kerja sama yang baik, kita semua dapat memastikan bahwa Pemilu Serentak 2024 menjadi pesta demokrasi yang berintegritas, adil, dan membawa manfaat bagi bangsa Indonesia.

Exit mobile version