DANLANAL KETAPANG TANAM MANGGROVE DI PULAU CEMPEDAK

Borneojayanews.com//ketapang – Disambut oleh warga Pulau Cempedak Desa Kendawangan Kiri, Kec. Kendawangan Kab. Ketapang Selasa (28/06/22) Danlanal Ketapang Letkol Laut (P) Bambang Nugroho, M.Tr.Opsla dan Ketua Cabang 4 Korcab XII DJA I Ny. Yani Bambang Nugroho beserta para prajurit dan anggota Jalasenastri menanam pohon manggrove di sekitar Pulau Cempedak. Kegiatan ini dilaksanakan bekerjasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Barat, IARI, WEBE, serta diikuti oleh aparat TNI – Polri Kecamatan Kendawangan, Ikatan Mahasiswa Pecinta Alam, Gerakan Pramuka Ranting Kendawangan dan didukung oleh masyarakat Pulau Cempedak.

Dalam sambutannya Danlanal menyampaikan rasa bangga atas terselenggaranya penanaman pohon mangrove di Kampung Bahari Nusantara (KBN) binaan Lanal Ketapang serta ucapan terima kasih atas antusiasme masyarakat Pulau Cempedak yang mendukung acara penanaman mangrove ini.

Selain penanaman pohon mangrove, diharapkan kita juga bekerjasama untuk memajukan Wisata Pulau Cempedak yang akan membawa dampak untuk kesejahteraan masyarakat. Lanal Ketapang akan selalu siap mendukung baik sarana maupun prasarana untuk kegiatan masyarakat khususnya masyarakat Pulau Cempedak yang menjadi Kampung Binaan Lanal Ketapang, ujar Danlanal.

Program penanaman mangrove ini bertujuan untuk mendukung upaya konservasi yang dilakukan oleh masyarakat Pulau Cempedak agar dapat mencegah terjadinya abrasi pantai, rencananya kedepan akan menaman kurang lebih 10.000 mangrove di Pulau Cempedak. Lanal Ketapang beserta Instansi terkait akan terus melakukan konservasi di Pulau Cempedak serta pulau-pulau kecil lainnya yang berada di Wilayah kerja Lanal Ketapang, imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut Kadis Perikanan Prov. Kalbar Ir. Herty Herawaty, MMA, Kasi Mitigasi BPBD Kab. Ketapang  Bpk. Lauri Karyadi, S.Pd., Ketua Yayasan IARI (International Animal Rescue Indonesia) drh. Karmele dan Ketua WEBE Bpk. Setra sangat mengapresiasi inovasi dari masyarakat di Pulau Cempedak ini, karena media tanam yang digunakan untuk pembibitan pohon mangrove terbuat dari bahan ramah lingkungan yakni dari anyaman daun pandan sehingga tidak akan membawa dampak negatif terhadap lingkungan sekitar. Hal lain yang menarik dan menjadi tantangan dari penanaman pohon mangrove Pulau Cempedak ini adalah area tanam yang digunakan, umumnya area penanaman pohon mangrove adalah di lumpur namun disini pohon mangrove ditanam di pasir,  bebatuan dan sedikit lumpur.

Danlanal menambahkan, hasil penanaman mangrove ini belum bisa kita lihat atau rasakan dalam satu atau dua bulan. Kita akan melihat dan merasakan hasilnya nanti setelah lima sampai sepuluh tahun ke depan, sehingga anak cucu kita kedepan masih dapat merasakan indahnya bermain main di tepi pantai.

Harapan Danlanal, agar semua instansi baik dari pemerintah maupun NGO serta TNI-POLRI bisa bekerja sama dalam hal pelestarian lingkungan khususnya di pesisir pantai dan yang tidak kalah penting adalah agar masyarakat Pulau Cempedak dapat merawat pohon mangrove yang telah ditanam hari ini.

@penlanalktp
(Syahrianto)

Exit mobile version