Ketua Umum Forum Pemred Media Siber Indonesia Prihatin atas Larangan Wartawan dalam Meliput Acara Publik

JAKARTA (BJN: Ketua Umum Forum Pemred Media Siber Indonesia (SMSI), Dar Edi Yoga, menyatakan keprihatinannya atas insiden yang dialami oleh seorang wartawan dari SatukanIndonesia.Com saat sedang meliput acara Ground Breaking Ceremony pembangunan gedung “Grha Riung” di Bulevard, Kecamatan Taruma Jaya, Kabupaten Bekasi, Rabu (11/12/2024).

“Kami sangat prihatin dan mengecam keras tindakan penghalangan terhadap jurnalis yang sedang menjalankan tugasnya. Pers memiliki hak untuk meliput peristiwa yang berlangsung di ruang publik, terlebih acara tersebut melibatkan banyak pihak yang relevan dengan kepentingan masyarakat,” ujar Dar Edi Yoga.

Dalam insiden tersebut, seorang staf PT Riung Mitra Lestari (RML) bernama Y alias Py, yang mengenakan rompi hitam dengan logo “Grha Riung” dan “Team Teknis”, bertindak arogan dengan melarang wartawan meliput acara tersebut, meski identitas wartawan telah disampaikan secara lengkap. Bahkan, Y alias Py memanggil tim keamanan untuk mengusir wartawan dari lokasi acara.

Dar Edi Yoga menegaskan bahwa tindakan seperti ini bertentangan dengan Undang-Undang Pers No. 40 Tahun 1999 yang menjamin kebebasan pers dan melindungi jurnalis dalam menjalankan tugasnya. “Acara yang dilakukan di ruang publik, apalagi sampai menutup jalan utama, jelas merupakan kepentingan publik dan seharusnya dapat diliput oleh media. Menghalangi jurnalis dalam menjalankan tugas adalah pelanggaran terhadap kebebasan pers,” tambahnya.

Ia mengingatkan kepada semua pihak, khususnya korporasi dan penyelenggara acara, untuk memahami peran media dalam memberikan informasi kepada masyarakat. “Kami menyerukan kepada PT Riung Mitra Lestari untuk memberikan klarifikasi dan permintaan maaf atas insiden ini. Kami juga meminta agar peristiwa serupa tidak terulang di masa depan,” tegasnya.

Forum Pemred SMSI akan terus mengawal isu ini sebagai bagian dari upaya melindungi kebebasan pers di Indonesia. “Kami mendukung penuh rekan-rekan jurnalis yang tetap menjalankan tugasnya dengan profesional meskipun menghadapi tantangan seperti ini,” tutup Dar Edi Yoga.

Exit mobile version