Dukungan Senator Syarif Melvin AlKadrie “Program Makan Siang Bergizi Dengan Menu Ikan Di Lembaga Pendidikan Pondok Pesantren Di Kalimantan Barat

PONTIANAK (BJN): Sebenarnya Program ini merupakan inisiatif pemerintah untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia, khususnya melalui peningkatan konsumsi ikan sebagai sumber protein hewani yang kaya akan nutrisi. Sebagaimana kita ketahui, ikan mengandung protein berkualitas tinggi, omega-3, serta vitamin dan mineral yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.

Program ini datang dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang telah menunjukkan komitmennya dalam mendukung program ini. Pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-25 KKP, telah dilaksanakan kegiatan makan bergizi dengan menu ikan bersama lebih dari 32.000 peserta di 150 Unit Pelaksana Teknis (UPT) KKP di seluruh Indonesia. Kegiatan ini bertujuan mendorong peningkatan konsumsi protein ikan melalui Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) dan sebagai simbol kontribusi sektor perikanan dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Yang perlu diperhatikan adalah untuk Daerah dan berbagai daerah telah mengimplementasikan program serupa.

Contoh Di Kota Sorong, pemerintah setempat telah membagikan 12.000 paket makanan bergizi dengan menu ikan kepada sekolah-sekolah sebagai uji coba program makan bergizi gratis. Misalnya di daerah lain seperti di Kota Semarang, pemerintah melibatkan generasi muda dalam kegiatan memasak makanan bergizi di sekolah-sekolah, dengan tujuan agar para siswa dapat belajar menyiapkan makanan bergizi.

Saya berharap, melalui program ini, anak-anak akan mendapatkan asupan gizi yang lebih baik, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesehatan, konsentrasi belajar, dan semangat mereka dalam menuntut ilmu. Kami juga mengajak para orang tua dan guru untuk terus mendorong anak-anak agar gemar mengonsumsi ikan dan memahami pentingnya pola makan sehat dan bergizi. Jadi Program Makan Siang Bergizi dengan menu ikan maksudnya untuk meningkatkan asupan protein hewani di kalangan masyarakat, khususnya anak-anak sekolah. Patut diketahui, bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) aktif mendukung program ini dengan menyediakan makanan bergizi gratis berbahan dasar ikan.

Sebagai contoh salah satu implementasinya terlihat pada kegiatan di Kabupaten Biak Numfor, Papua, di mana 2.000 siswa Sekolah Dasar menerima menu ikan tuna sebagai bagian dari perayaan Hari Nusantara 2024. Menurut beliau yang perlu diperhatikan dalam program ini, adalah berbagai jenis ikan dipertimbangkan sebagai menu utama, termasuk tuna, tongkol, lele, dan kembung. Ikan-ikan tersebut dipilih, karena kandungan proteinnya yang tinggi dan ketersediaannya yang melimpah di Indonesia.

Untuk praktisnya Saya mendukung penggunaan ikan kaleng akan jadi solusi alternatif bagi masyarakat di wilayah daratan, di mana akses ke ikan segar terkendala oleh keterbatasan rantai pendingin. Dengan begitu, sumber protein dan gizi dari ikan akan tetap didapatkan masyarakat meskipun selama ini sulit mengakses ikan segar, terutama di wilayah daratan yang jauh dari pesisir.

Dalam sambutannya hari ini di Yayasan Pendidikan Islam Pondok Pesantren Al Faqihil Maqoddam Jln Desa Poros Sei Ambawang Kubu Raya , 18 Desember 2024 Pertanyaan beliau, dihadapan anak anak dan dewan guru Pondok Pesantren tersebut , “Mengapa Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengusulkan agar ikan menjadi salah satu menu yang diusung dalam program makan siang bergizi gratis pada masa kepemimpinan presiden Prabowo?

Pertama, Progam ini akan menyasar kepada 82 Juta orang,” dan menurut Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Bapak Budi Sulistiyo pada acara Indonesia Tuna Investment and Business Forum 2024 di Surabaya.

Kedua, Investasi Sektor Perikanan RI sampai saat Tembus Rp 7,8 Triliun sampai Oktober 2024Hal ini tentunya akan menjadi salah satu potensi untuk penyediaan ikan guna pemenuhan protein ikan dalam negeri.

Ketiga Hasil Penelitian, bahwa Siswi Jenius Jakarta Temukan Obat Bakar Selain itu, saat ini ini tercatat 3.249 anggota Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia yang membutuhkan suplai ikan secara kontinyu. Kondisi ini menjadi tantangan bagi Ditjen PDSPKP dalam menyiapkan program peningkatan asupan protein ikan dari berbagai sumber protein ikan, dimana salah satunya adalah dari tuna.

Keempat , Untuk Penguatan asupan protein masyarakat Indonesia dengan protein ikan diharapkan akan mendorong tingkat asupanan protein secara nasional yang saat ini adalah 62gr/kap/hari, diharapkan pada tahun 2045 akan mendekati 100 gr/ kap/ hari,” dan tentang potensi perikanan Indonesia di laut mencapai 12.01 juta ton/tahun yang terdiri dari beberapa komoditas perikanan penting dengan jumlah tangkapan yang diperbolehkan sebesar 8,6 juta ton/tahun.

Kelima dari sisi Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp 800 Miliar per Hari, dan diklaim Butuh 1,5 Juta Tenaga Kerja, bahkan Menu Makan Bergizi Gratis di SMAN 70 Jakarta Selatan Paling Mewah, lalu bagaimana supaya Praktis coba bayangkan adik adik “Kalau di pantai, pesisir kitakan dekat dengan ikan segar jadi ini yang perlu kita pikirkan.

Kenam, mamun ketika mulai ke arah daratan, maka menurut Saya, “bahan baku tingkat rantai dinginnya belum terbangun, maka ikan kaleng itu salah satu solusi.” Ini butuh alat penyedia Ikan Segar tetapi Saya Selaku Senator, berkomitmen meningkatkan edukasi publik mengenai ikan kaleng, dan bagaimana pemerintah daerah dan Kepala Daerah terpilih untuk menjelaskan bahwa produk olahan ikan kaleng yang memenuhi standar SNI aman dikonsumsi.

Ketujuh, Menurut saya edukasi ini penting, untuk menghilangkan stigma atau pandangan bahwa ikan kaleng tidak sebaik ikan segar, terutama di dapur-dapur dan pengolah makanan. Saya mengusulkan penggunaan ikan olahan dalam kemasan kaleng sebagai salah satu menu dalam program ini. Pertimbangannya ini didasarkan pada aksesibilitas dan kemudahan distribusi protein ikan ke berbagai daerah, sehingga dapat menjangkau lebih banyak penerima manfaat. Saya berpendapat, bahwa Program Makan Siang Bergizi dengan menu ikan diharapkan dapat meningkatkan kualitas gizi masyarakat Indonesia, khususnya didaerah kita, mendukung pertumbuhan anak-anak, dan mendorong konsumsi ikan sebagai sumber protein utama.
Selanjutnya lebih lanjut apa dasar hukumnya, Program Makan Siang Bergizi dengan menu ikan ? Jadi sekali lagi program ini merupakan inisiatif pemerintah Indonesia untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat, khususnya anak-anak sekolah.

Dasar hukum yang mendukung program ini antara lain:

1. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota: Peraturan ini mengatur tata kelola perikanan melalui kebijakan penangkapan ikan terukur berbasis kuota, yang memastikan ketersediaan ikan sebagai sumber protein bagi masyarakat.

2. Sudah ada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025: Program makan bergizi gratis telah dimasukkan dalam Rancangan APBN 2025 sebagai upaya pemerintah mempersiapkan generasi emas Indonesia. Dengan adanya dasar hukum dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan program ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang signifikan bagi peningkatan gizi masyarakat Indonesia.

Sultan Syarif Melvin AlKadrie, S.H., sebagai Anggota DPD RI dari Kalimantan Barat, mendukung penuh Program Makan Siang Bergizi dengan menu ikan yang diinisiasi oleh pemerintah. Beliau menekankan pentingnya program ini dalam meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia, khususnya melalui peningkatan konsumsi ikan sebagai sumber protein hewani yang kaya nutrisi.
Adapun Pandangan Sultan Syarif Melvin AlKadrie, terhadap program ini, adalah menjadi penting, karena berapa hal berikut ini

1. Pentingnya Konsumsi Ikan untuk Anak-anak: Beliau menyoroti bahwa ikan mengandung protein berkualitas tinggi, omega-3, serta vitamin dan mineral yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Oleh karena itu, meningkatkan konsumsi ikan di kalangan anak-anak sekolah menjadi prioritas.

2. Dukungan terhadap Inisiatif KKP: Sultan Syarif Melvin AlKadrie, S.H., mengapresiasi langkah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang telah menunjukkan komitmennya dalam mendukung program ini. Beliau mencatat bahwa pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-25 KKP, telah dilaksanakan kegiatan makan bergizi dengan menu ikan bersama lebih dari 32.000 peserta di 150 Unit Pelaksana Teknis (UPT) KKP di seluruh Indonesia.

3. Implementasi di Daerah: Beliau juga menyoroti bahwa berbagai daerah telah mengimplementasikan program serupa. Sebagai contoh, di Kota Sorong, pemerintah setempat telah membagikan 12.000 paket makanan bergizi dengan menu ikan kepada sekolah-sekolah sebagai uji coba program makan bergizi gratis. Di Kota Semarang, pemerintah melibatkan generasi muda dalam kegiatan memasak makanan bergizi di sekolah-sekolah, dengan tujuan agar para siswa dapat belajar menyiapkan makanan bergizi.

4. Penggunaan Ikan Kaleng sebagai Solusi Alternatif: Menyadari tantangan distribusi ikan segar di wilayah daratan, Sultan Syarif Melvin AlKadrie, S.H., mendukung penggunaan ikan kaleng sebagai solusi alternatif. Beliau menekankan bahwa dengan begitu, sumber protein dan gizi dari ikan akan tetap dapat diakses oleh masyarakat meskipun berada jauh dari pesisir.

5. Dasar Hukum Program: Beliau menjelaskan bahwa program ini memiliki dasar hukum yang kuat, antara lain Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota, yang memastikan ketersediaan ikan sebagai sumber protein bagi masyarakat, serta Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yang telah memasukkan program makan bergizi gratis sebagai upaya pemerintah mempersiapkan generasi emas Indonesia.
Melalui pandangannya, Sultan Syarif Melvin AlKadrie, S.H., berharap program ini dapat meningkatkan asupan gizi anak-anak, mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka, serta mendorong konsumsi ikan sebagai sumber protein utama di Indonesia.
Pada sisi lain sebagai Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia dari

Kalimantan Barat, Sultan Syarif Melvin AlKadrie, S.H., memiliki peran penting dalam mendukung program pemerintah yang bertujuan meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya melalui konsumsi ikan. Tentunya berkaitan dengan kewenangan Komite II DPD RI menurut beliau memiliki lingkup tugas yang meliputi pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, termasuk sektor perikanan.

Dalam melaksanakan tugasnya, Komite II melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, pengelolaan sumber daya alam, dan perimbangan keuangan pusat dan daerah. Jadi Peran Sultan Syarif Melvin AlKadrie dalam Program Makan Siang Bergizi dengan Menu Ikan, sebagai anggota Komite II, sangat berkepentingan dengan memastikan bahwa program makan siang bergizi dengan menu ikan sesuai dengan kebijakan nasional dan mendukung peningkatan kualitas gizi masyarakat. Beliau dapat melakukan pengawasan terhadap implementasi program ini di daerah, memastikan bahwa program berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Selain itu, beliau dapat mengusulkan kebijakan atau rekomendasi yang mendukung program ini, seperti penggunaan ikan kaleng sebagai solusi bagi daerah yang kesulitan mengakses ikan segar. Dengan demikian, Sultan Syarif Melvin AlKadrie, S.H., melalui perannya di Komite II DPD RI, dapat berkontribusi signifikan dalam upaya meningkatkan asupan gizi masyarakat melalui konsumsi ikan.(Red)

Exit mobile version