Ketapang,(Borneojayanews.com)-Pada hari ini Kamis 07 September 2023 sekitar jam 20.00 Wib,Korban An. Suryani Alias( Ani ) laki-laki warga desa Pelang kecamatan matan hilir selatan merupakan korban yang di serang Orang Hutan di jalan poros Palang Tumbang titi KM 8 Dusun 4 kanalisasi Kecamatan Matan Hilir Selatan Kabupaten Ketapang.
Kornolagis kejadian :
Pada hari Kamis tanggal 7 September 2023 Korban Yaitu Sdr. Suryani Alias Ani pergi kekebunnya yang berada di KM 8 Desa Sungai Pelang Kecamatan Matan Hilir Selatan untuk memanen Buah Sawit miliknya, selanjutnya pada pukul 15.00 Wib Korban yaitu Sdr. Suryani Alias Ani Mengendarai Sepeda Motor dengan Membawa serta Keranjang dengan tujuan mau mengangkut buah Sawit Sekitar berjarak kurang lebih 300 Meter Dari jalan Poros tiba-tiba Seekor orang hutan menerkam Korban Sdr. Suryani Alias ani yang Sedang Mengendari Sepeda Motor dari Semak-Semak di sisi Sebelah kanan jalan, mencengkram kaki Sebelah kiri korban dan selanjutnya korban dan orang hutan bergumul sekitar kurang lebih 20 menit lama nya.
selanjutnya Orang hutan tersebut mengingat betis kanan, Jempol tangan sebelah kiri dan mengigit tangan korban sebelah kanan dan akibat perlawanan korban Sdr. Suryani Alias Ani Orang Hutan tersebut Pergi masuk Ke hutan meninggalkan korban.
Atas kejadian tersebut Sdr. Suryani Alias Ani mengalami luka luka Kaki Sebalah kanan luka gigit, Kaki sebelah Kiri mema, Paha Sebelah kiri Luka Cakar, Paha Kanan Berlubang, Pinggul Luka Lecet, Jari jempol Sebalah Kiri Putus, Telapak Tangan kiri luka Gigit
Langkah – Langkah Dan Upaya Yang Di ambil Polsek Matan Hilir Selata, Mendatangi Rumah Korban, Melaporkan Kepimpinan, Melaporkan Peristiwa tersebut kepada Pihak IARI ( Animal Rescue ), Berkoordinasi dengan pihak puskesmas untuk melakukan cek rutin pasca pengobatan dan memastikan korban diberikan vaksin akibat gigitan hewan liar demi kesehehatan dan keselamatan korban, Berkoordinasi Dengan BKSDA Terkait Tindak Lanjut Penanganan Terhadap Orang Hutan Yang Liar Dan Membahayakan Keselamatan Warga, Menghimbau warga sementara waktu untuk tidak masuk kekebun sambil menunggu tindak lanjut dari pihak IARI ( Animal Rescue/red.