Borneojayanews.com//Pontianak, Kalbar -Informasi diterima wartawan Telah terjadi tanah longsor di lokasi PETI yang mengakibatkan 20 Penambang diduga Tertimbun tanah, pada Kamis(15-09-2022).
“Di lokasi Pada Kamis tanggal 15 September 2022 pukul 20.15 Wib, bertempat di Lobang Gelondongan PETI di Dusun Sencepu, Desa Kinande, Kecamatan Lembah Bawang, Kabupaten Bengkayang telah terjadi Kecelakan PETI tanah longsor yang mengakibatkan masyarakat yang melakukan Ngendulang/ Ngereke di lobang gelondongan tertimbun tanah,” tulis Sumber melalui pesan WhatsApp kepada wartawan.
Sumber menyebutkan ada sekitar 20 orang warga menjadi korban terimbun longsor bekas material tambang.
“Adapun korban tertimbun adalah masyarakat yang melakukan Ngendulang/ Ngereke di lobang gelondongan ± 20 orang dan masih dilakukan pencarian,” terangnya.
Informasi yang dihimpun media ini bahwa lokasi kejadian perkara berada di areal Bukit Sin Jo Fu dan terdapat beberapa nama yang menjadi pemilik lahan di lokasi tersebut.
Adapun pemilik Lahan di Bukit Sin Jo Fu antara lain ;
a. Sdr. Dalen, Lk, Kec. Samalantan Kab. Bengkayang.
b. Sdr. Philipus, Lk, Desa Kinande Kec. Lembah Bawang Kab. Bengkayang.
c. Sdr. Rawi, Lk, Alamat Kec. Samalantan.
d. Sdr. Likap, Lk, Desa Kinande Kec. Lembah Bawang Kab. Bengkayang.
e. Sdri. Anyun, Pr, Desa Kinande Kec. Lembah Bawang Kab. Bengkayang.
Kepala pelaksana BPBD Kabupaten Bengkayang, Dwi Berta mengatakan berdasarkan informasi terakhir sudah ada tujuh pekerja yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Sementara itu, masih ada 13 penambang lainnya yang hingga saat ini masih dalam pencarian pihak BPBD, TNI-POLRI, dan masyarakat setempat. Dimana pencarian tersebut pihak BPBD juga menerjunkan satu alat excavator.
Sementara itu, Kapolres Bengkayang AKBP Bayu Suseno dikonfirmasi menjelaskan, bahwa lokasi kejadian berada di perbatasan antara Kabupaten Bengkayang dan Kabupaten Sambas.
“Karena lokasi itu perbatasan antara Sambas dan Bengkayang yang sampai sekarang belum ada SK Tapal Batasnya. Tadi siang Kapolsek Samalantan sudah ke TKP,” jelas Kapolres Bengkayang melalui pesan WhatsApp Jumat (16-09-2022).
Bayu menjelaskan bahwa ada perbedaan objek lokasi.
“Kalo dr open camera, itu lokasi masuk Kab. Sambas, bukan Bengkayang. Lebih jelas tentang batas, silakan tanya Bupati Bengkayang atau Sambas mas,” jelasnya lagi.
Dilain pihak, Kapolres Sambas, AKBP Laba Meliala dihubungi mengatakan kalau lokasi tersebut tidak masuk Wilkum Sambas.
“Sepertinya bukan di Sambas,” terang AKBP Laba singkat via WhatsApp.
Informasi terkini dilokasi gabungan dari petugas TNI Polri, BPBD dan Warga sedang berupaya mencari korban yang belum ditemukan.(red)