banner 728x250
Hukum  

Keluarga Agustino korban penembakan oleh Oknum Anggota Polsek Nanga Tayap, menggelar aksi Damai di Mapolsek Nanga Taya

Ketapang Kalbar,(BJN)-Guna mencari keadilan keluarga Agustino korban penembakan oleh Oknum Anggota Polsek Nanga Tayap, menggelar aksi Damai di Mapolsek Nanga Tayap pada Kamis(20/07/2023).

Front Perjuangan Rakyat Ketapang(FPRK) bersama puluhan warga turut menyuarakan tuntutan agar ditegakan proses hukum terhadap pelaku yang terlibat dalam tragedi meninggalnya Agustino, seorang warga beralamat di Dusun Mendaok, Desa Nanga Tayap, Kecamatan Nanga Tayap, Kabupaten Ketapang.

Kononnya informasi yang berhasil dihimpun media ini, kematian Agustino(40) ada keterlibatan seorang pengusaha beranama Akiang.

Menurut Ketua FPRK, Isa Ansari bahwa aksi dilakukan lantaran belum adanya kejelasan proses hukum terkait perihal tersebut.

“Kami Front Perjuangan Rakyat Ketapang ( FPRK) Bersama Keluarga Almarhum Agustino yang dibunuh dengan cara ditembak menggunakan Senjata Laras Panjang di depan rumahnya oleh Oknum Polsek Nanga Tayap Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat pada tanggal 7 April 2023, namun hingga hari ini kasus hukumnya tidak ada kejelasan, ” ujar Isa saat dihubungi pada Jumat(21/07/2023).

Lebih lanjut Isa menjelaskan, pihaknya menuntut agar pihak berwenang segera menuntaskan persoalan hukum dengan tegas dan adil.

“Kami menuntut agar hukum ditegakkan dengan adil dan tanpa pandang bulu.

Kami mendesak kepada Bapak Kapolri Divisi Humas Polri dan Kapolda Kalbar untuk menuntaskan kasus hukum bagi para pelaku pembunuhan rakyat kecil, ” jelasnya.

Isa juga mengajak semua Aktivis Kemanusiaan dan lembaga terkait untuk turut mengawal proses hukum yang sudah lebih 100 hari namun belum ada titik terangnya.

“Kami mohon kepada semua aktivis kemanusian, Kompolnas, Komnas HAM, Irwarsum Mabes Polri untuk turun tangan karena sudah 100 hari lebih kasus tersebut tidak ada kabarnya..!!” ujar Isa.

“Mohon kepada Sahabat, Kawan, para Pencinta Keadilan untuk bantu suarakan adanya Ketidakadilan yang telah terjadi di Kecamatan Nanga Tayap Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat, ” tambahnya.

Masih menurut Isa, pihaknya juga akan melakukan audiensi ke Polda Kalbar dan Komnas HAM agar kasus kemanusiaan yang terjadi dapat terungkap dengan terang.

Penulis: Verry

Tinggalkan Balasan

Verified by MonsterInsights