Ketapang, Borneojayanews- Setelah viral diberitakan adanya sikap arogan oknum Kanit Reskrim Polsek Kendawangan yang membentak dan mengusir Wartawan, akhirnya kedua belah pihak saling memaafkan, Kamis (04/08/2023).
Setelah melalui mediasi antara Verry(Wartawan Berita Investigasi) dan Agus(Kanit Reskrim) yang difasilitasi oleh Bendahara Persatuan Wartawan Kalbar(PWK) yang juga dihadiri oleh Kapolsek Kendawangan IPTU Faldo Oktavianus, Verry dan Agus sepakat bahwa apa yang terjadi hanyalah kesalah pahaman sehingga terjadi Miskomunikasi. Verry dan Agus pun saling meminta maaf sambil berjabat tangan.
” Kita menyadari kalau antara Media dan Kepolisian adalah mitra yang harus bersinergi jadi, dengan adanya kesalahpahaman ini kita saling memaafkan dan akan membangun komunikasi yang lebih baik ke depan agar kejadian serupa tidak lagi terulang, baik bagi saya maupun bagi teman teman seprofesi di kemudian hari, ” ujar Verry.
IPTU Faldo pada kesempatan itu, juga menyampaikan permohonan maaf atas apa yang terjadi.
“Saya selaku Kapolsek yang membawahi dan mengawasi anggota juga memohon maaf atas apa yang terjadi, karena bagaimanapun apa yang dilakukan pak Kanit adalah akibat dari SOP yang saya terapkan, ke depan kita akan lebih terbuka dan memperkuat sinergitas, karena teman-teman wartawan juga mitra kita, ” kata IPTU Faldo.
Kami sudah dipertemukan dalam satu ruangan yang sangat damai. Kedepannya kami tidak ada mempermasalahkan sesuatu apa yang menjadi kejadian kemarin. Kedepannya kami akan menjalin sebuah hubungan yang baik, antara polisi dengan wartawan, dan sebaliknya. Kita kembangkan dalam kerukunan yang sangat bermanfaat,” untuk negara ini.
Hal senada dikatakan Ketua PWK (Verry) Pihaknya sudah bersepakat untuk saling memaafkan. Dan menganggap kesalah pahaman ini selesai. “Kami sudah saling memaafkan dan permasalahan sudah selesai. Kita sudah saling memaafkan,” kata verry.
Syahrianto sebagai bendahara PWK mengapresiasi langkah kedua belah pihak untuk berdamai dan saling memaafkan. Kita sebagai wartawan untuk tetap menjadi mitra Polri. Tentunya sesuai dengan tugas, pokok, dan fungsinya masing-masing.
“Kita harus kembali bersatu sesuai dengan tugas pokok fungsinya. Sehingga permasalahan yang kemarin sudah tidak ada lagi. Kita sudah cukup rukun kembali,” ujarnya.
Syahrianto turut mengimbau kepada netizen agar tidak lagi menjadikan permasalahan sebelumnya sebagai ajang untuk saling menghujat.
“Sehingga saat ini kami sampaikan bahwa tidak ada lagi masalah. Bagi netizen-netizen tolong ini jangan dibuat ajang untuk saling menghujat atau saling membully. Sehingga kita hidup damai dalam kegiatan-kegiatan selanjutnya,” pungkas Syahrianto.
“kronologis Awal Antara Kanit Reskrim Polsek Kendawangan Dan Wartawan “
Hal itu dituturkan Verry terjadi di Polsek Kendawangan, Polres Ketapang, Polda Kalbar, saat dirinya bersama rekan hendak minta konfirmasi.
” Kami di bentak dan diusir dengan cara yang tidak bersahabat penuh arogansi, padahal kita media adalah mitra dari kepolisian, ” tutur Verry.
Menurut Verry, sebelumnya redaksi Beritainvestigasi.com mendapat informasi dari salah seorang warga Sungai Nanjung bahwa ada kasus pencurian buah sawit di PT. Bumitama Gunajaya Agro(PT. BGA Group) Kendawangan, sudah satu minggu ditahan.
” Awalnya redaksi kami mendapat informasi bahwa ada kasus pencurian buah sawit di PT. BGA sudah satu minggu ditahan, ” tutur Verry.
Masih menurut Verry, setelah dapat informasi tersebut, Verry menemui keluarga pelaku yang menceritakan kronologis kejadian, bahwa ada dugaan rekayasa dibalik kasus yang terjadi.
” Keluarga pelaku menceritakan kepada saya bahwa ada dugaan rekayasa, sebab menurut pengakuan dari pelaku, buah yang di curi sekitar 300 Kg, namun oleh Security perusahaan di tambah menjadi 1,5 ton, ” lanjut tutur Verry.
Guna mencari kebenaran dan kejelasan Verry bersama Rekan media lainnya didampingi Keluarga pelaku menuju Kendawangan.
Sesampainya di Polsek Kendawangan Verry dan rekan disambut oleh Kanit Intelkam kemudian kemudian tanpa basa-basi dipersilahkan menemui pelaku tanpa diminta isi buku tamu dan sempat berbincang beberapa saat.
Usai berbincang, awak media minta izin ketemu dengan Kanit Reskrim untuk konfirmasi kebenaran terkait kasus tersebut. Namun Kanit reskrim tidak bersedia memberikan keterangan bahkan dengan nada yang tinggi Kanit Reskrim membentak dan mengusir Awak media.
” Bapak ada izin ga masuk kesini…? Buat apa bapak bertanyabl, bapak tidak ada izin ke saya, ” kata Kanit dengan nada Kasar.
” Saya yang berwenang masalah tahanan, yang punya perkara juga saya yang tangani, ini sudah lewat dari jam besuk saya harap bapak-bapak pulang aja, ” lanjutnya sambil menunjuk arah keluar.
Bahkan berulang kali kanit mengusir rekanan awak media dan menuding media tidak ada hak untuk memediakan karena tidak ada izin dari nya.
” Apa yang mau bapak media kan itu apa, terkait apa… Kalau ada pencurian apa yang mau diberitakan… Saya tanya ada izin ga buat introgasi, ,, sekarang sudah lewat jam kerja saya persilahkan pulang, ” ucap kanit.
“Saya tidak mengizinkan apapun statement yang keluar, saya tidak pernah memberikan izin. Kalau bapak mau ngasi statement silahkan, ” Lanjutnya/Red