Borneojayanews.com//Ketapang – Empat orang pegawai di Kantor Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Ketapang dikabarkan ditangkap oleh tim dari Polda Kalbar. ASN dikantor itu digelandang ke Kapolres Ketapang sekitar pukul 16.10 Wiba hari ini (21/09/22).
Informasi mengenai dugaan Operasi Tangkap Tangan (OTT) itu beredar melalui aplikasi perpesanan WhatsApp.
Kasat Reskrim Polres Ketapang AKP Muhammad Yasin saat dikonfirmasi awak media mengaku kasi pihaknya tidak bersedia menerangkan rincian peristiwa itu, sebab penanangan perkara ini dilakukan oleh Polda Kalbar.
“Iya ada itu dari Polda, tapi saya tidak bisa merinci terkait apa dan masalah apa. Kita hanya nyediakan tempat saja. Mereka (Polda) yang tangani,” Ucap M Yasin, Rabu (21/09/22) di Polres Ketapang.
Dari Pantauan media di gedung LPSE Ketapang yang terletak komplek kantor bupati sekitar pukul 17.17 Wib tampak sepi tak ada aktivitas. Semua pewai telah pulang dan sejumlah ruangan telah terkunci. Namun tak ada tanda – tanda adanya pemasang police line oleh polisi layaknya kegiatan OTT.
Sementara itu, dari pantauan awak media di Mapolres Ketapang di ruangan satuan reserse dan kriminal di lantai dua terdapat tiga oramg laki – laki berpakaian putih bercelana hitam layaknya pakaian pegawai berada di ruangan unit PPA Polres Ketapang.
Selang beberapa saat sekitar pukul 17.40 Wib, dua orang laki-laki yang merupkan ASN dari bagian LPSE ketapang datang dan masuk ke ruangan Kasat Reskrim dengan membawa sejumlah dokumen, tetapi tidak lama dan langsung keluar tanpa bicara saat ditanya.
Dari informasi yang beredar, sejumlah ASN di Kantor LPSE tetsebut diperiksa petugas karena kegiatannya di LPSE yang ditenggarai ada kejanggalan.
Sebagai informasi, LPSE merupakan unit kerja di bawah Sekretariat Daerah (Setda) yang mengurusi bagian pelaksanaan tender proyek seluruh dinas di kabupaten Ketapang. Hingga pukul 18.00 wiba, empat orang ASN di kantor LPSE Ketapang tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polres Ketapang.
Hingga saat masih mencoba mengkonfirmasi pihak terkait, namun masih belum mendapat jawaban. (Red)