BORNEOJAYANEWS
Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berpartisipasi pada kegiatan Napak Tilas Perjuangan, Pembangunan dan Budaya Kabupaten tahun 2023 meraup omset hingga ratusan juta Rupiah.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Napak Tilas Kabupaten Ketapang Tahun 2023 H. Gusti Kamboja, M.H., saat penutupan rangkain Napak Tilas di Balai Sungai Kedang Ketapang, Sabtu (29/10/2023) malam.
“Pada kawasan Balai Sungai Kedang stand pameran diisi oleh Kecamatan, Perbakin, komunitas perbankan, ormas, organisasi kewanitaan, kemudian UMKM 34 stand, Pedagang Kaki Lima (PKL) 224 stand dengan total omset hari ke 7 mencapai 415 juta Rupiah,” ujar Gusti.
Pada rangkaian Napak Tilas di Kecamatan Tumbang Titi, terdapat 225 PKL dengan omset mencapai 75 juta Rupiah, di kawasan Agrowisata Tanjung Pura Baru terdapat 15 PKL dengan omset mencapai 50 juta Rupiah.
Selain membeberkan omset pada kegiatan Napak Tilas ini, Gusti juga merekomendasikan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang untuk Festival Tanah Kayong dapat dijadikan kalender daerah dan dilaksanakan bersamaan dengan Hari Jadi Ketapang.
“Kami merekomendasikan juga membangun Tugu Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) Tarian Putri Junjung Buih dan makan ketupat colet sebagai bentuk delegasi dari Pemkab Ketapang,” terangnya.
Selain itu perlunya mendaftarkan hak cipta Tarian Putri Junjung Buih dan makan ketupat colet serta Opera Perang Kedang ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia.
“Kami dari panitia pelaksana tentunya tidak akan berhasil kegiatan ini kalau berbagai pihak tidak membantu mensukseskan kegiatan acara napak tilas ini,” tutup Gusti/red