gambar: ilustrasi
Ketapang,Kalbar (BJN) –
Terkait pemberitaan pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur yang diduga dilakukan oleh oknum kepala desa di kecamatan tumbang Titi kabupaten Ketapang, media ini melakukan penelusuran dan melakukan konfermasi kepada BS (terduga Pelaku) kamis 14/3/24 melalui whaatshap.
BS saat dikonfermasi borneojayanews/postkotapontianak menuturkan bahwa kejadian tersebut bermula dari chat antara isteri BS dengan korban Bunga (bukan nama sebenarnya) yang menuding bahwa BS telah melakukan perbuatan yang tidak senonoh di salah satu hotel di kabupaten ketapang. Kejadian ini berawal dari niat Bunga yang hendak berhenti bekerja yang kemudian bunga mengarang cerita telah terjadi pelecehan yang dilakukan oleh BS.
BS menjelaskan bahwa Bunga bekerja dirumahnya untuk membantu segala urusan rumah tangga dirumahnya.Karena merasa tidak betah maka bunga mau berhenti kerja, kemudian Bunga mulai mengarang cerita kepada istrinya bahwa dirinya mendapat perlakuan tak senonoh darinya.
BS mengatakan ada percakapan WA antar istri saya dengan Bunga pada tanggal 29 Februari 2024 sekitar jam 19.14 WIBA,” bahwa bunga meminta izin ke istri saya untuk pergi kerumah keluarganya untuk mengambil barang, kemudian isteri saya menyarankan agar perginya diantar oleh saya (BS) karena bunga tidak hapal kota Ketapang.
Namun tanpa sepengetahuan bunga sudah meninggalkan rumah dengan memakai sepeda motor miliknya, kemudian isteri saya menghubungi Bunga untuk menanyakan posisinya saat itu. Dan diketahui saat itu Bunga sedang berada di rumah sakit. Kemudian percakapn WA selanjutnya bahwa Bunga mengatakan kepada istri saya bahwa dirinya sudah mendapat perlakuan tak patut dari saya saat dibawa pada sebuah penginapan/hotel yang menuduh dirinya telah mencium, tetapi perbuatan tersebut terhenti saat didalam kamar penginapan karena saat itu telepon saya berbunyi.
“Semua tuduhan itu dikatakan Bunga kepada istri saya lewat WA. Kepada istri saya, dan Bunga meminta kepada isteri saya agar kejadian ini jangan disampaikan ke saya dulu. Dan istri saya minta kejadian itu dibuktikan kemudian ditunjukanlah seolah olah chat saya kepadanya,” terang BS.
Kejadian berikutnya Bunga menceritakan peristiwa itu ke orang tuanya dan Bunga dijemput untuk pulang ke Tumbang Titi.Karena heboh, musyawarah keluarga dilakukan di tempat tokoh masyarakat desa setempat untuk saling menjelaskan persoalan sebenarnya. Tetapi saat musyawarah itu berlangsung, orang tua Bunga tidak hadir dan lebih memilih jalur hukum
Namun demikian, BS berharap persoalan ini diselesaikan secara kekeluargaan agar menjadi terang. Dan saya tau peristiwa ini telah dilaporkan ke polisi oleh keluarga Bunga. Saya masih berharap ini bisa diselesaikan jalur kekeluargaan,” ungkap BS./red